Minggu, 12 Januari 2014

Kapan Siang dan Malam Bisa Bersatu?

Termenung aku mengenang masa itu,
dimana aku bisa berlarian sesukaku,
diam-diam bermain disawah dan tepian kali bersama sahabatku semata wayang.
Biasanya kami mapir di surau sebelum pulang kerumah untuk membersihkan diri,
takut ibu kami marah melihat kami yang kotor kena lumpur dan pasir.
Betapa bahagianya waktu itu tertawa lepas tanpa beban.
Hey memangnya anak-anak punya beban.... enggakkan?
tiba-tiba pernyataan itu muncul di kepalaku, tak terasa bibirku tersenyum mengenang masa itu.



Ah ................... Awan dimana gerangan sahabatku semata wayang itu.
Semenjak beberapa tahun belakangan ini kami tak saling berkabar karena kesibukan masing-masing.
Masihkah kita bisa bertemu?
Aha ha ha itu pertanyaan konyol ... ejekku dalam hati
Tapi sebenarnya pertanyaanku itu muncul dari lubuk hatiku yang paling dalam.
Mungkin takdir akan mempertemukan kami.

Sentuhan di pundakku membuyarkan lamunanku
ah ..... ternyata Dina teman kantorku itu mengajak pulang bareng.
ups .............. lumayan lama juga ya aku tadi tenggelam dalam lamunan.

Kenapa ya aku jadi teringat si Awan itu .....hehehe
Semoga aja dia baik-baik saja.
"Ratri .............. ayo jadi nggak," panggil Dina

Segera kubereskan barang-barangku dan kemudian aku bergegas menuju tempat parkir kendaraan. (bersambung)